Realitas Sosial dalam Sosiologi
Senin, 16 Oktober 2017
Tulis Komentar
Realitas Sosial dalam Sosiologi
Setiap ilmu pengetahuan mempunyai objek kajian. Untuk mempelajari objek kajian tersebut para ahli berusaha membuat suatu konsep. Konsep adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Contoh pada ilmu matematika, konsep-konsep yang terkandung di dalamnya seperti himpunan, integral, kuadrat, perkalian, pertambahan, dan lain-lain. Atau organisme, metabolisme, fotosintesis, dan lain-lain merupakan konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu biologi. Sebagaimana halnya
dengan ilmu sosiologi. Kamu telah mampu menemukan topik-topik sosiologi. Topik itulah yang akan menjadi objek kajian sosiologi. Untuk memahami ilmu ini alangkah baiknya jika kita mengerti terlebih dahulu konsep-konsep dasar dalam sosiologi.
Secara umum konsep yang ada dalam sosiologi dinamakan realitas sosial. Apa saja bentuk-bentuk realitas sosial dalam sosiologi?
1. Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang hidup di suatu wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu. Apakah kita juga termasuk dalam masyarakat? Tentu, kita adalah bagian dari masyarakat.
Setiap masyarakat lahir karena adanya kerja sama di antara warganya dan terikat dalam suatu tata norma ter- tentu dalam ruang wilayah yang tertentu pula. Jadi, unsur- unsur pokok dalam masyarakat meliputi (Soerjono Soekanto, 1987):
a. Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih.
b. Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam waktu yang cukup lama.
c. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
d. Adanya sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.
2. Interaksi Sosial
Pernahkah kamu berbincang dengan temanmu atau mengikuti suatu pertandingan atau kompetisi? Ketika kamu melakukan semua itu, berarti kamu telah melakukan interaksi sosial. Lantas, apa itu interaksi sosial?
Pada dasarnya, interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu dan kelompok individu, dan hubungan timbal balik antara kelompok individu dengan kelompok individu yang lain. Di sisi lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman pada sistem tata nilai yang berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut
norma dan nilai sosial.
3. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses pergaulan seseorang terhadap banyak orang di dalam masyarakat. Proses ini berlangsung pada setiap orang seumur hidupnya mulai dari lahir hingga meninggalnya. Melalui proses ini, seseorang akan memperoleh pengetahuan-pengetahuan, nilai nilai, dan norma-norma yang akan membekali individu tersebut dalam pergaulannya. Bermain, belajar di sekolah, bergaul dengan teman-teman, membaca koran, menonton TV, merupakan contoh-contoh aktivitas kita dalam sosialisasi.
Ketika kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan budaya dalam masyarakat, berarti kita telah berhasil melakukan proses sosialisasi dengan masyarakat sekitar.
4. Nilai dan Norma
Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman pada nilai dan norma.
Apa itu nilai dan norma? Adakah sebagian dari kalian mengetahuinya? Pada hakikatnya, nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh suatu kelompok masyarakat. Oleh karenanya nilai digunakan sebagai pedoman tingkah laku. Sedangkan norma merupakan perwujudan konkret dari nilai sosial. Norma dibuat agar warga masyarakat melaksanakan nilai-nilai yang ada. Oleh karena itu, dalam norma terdapat sanksi-sanksi bagi pelanggarnya. Pada hakikatnya sanksi merupakan alat untuk menekan atau memaksa warga masyarakat mematuhi nilai-nilai yang telah disepakati. Secara garis besar terdapat empat macam norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma agama, adat/kebiasaan, kesusilaan/kesopanan, dan hukum.
Belum ada Komentar untuk "Realitas Sosial dalam Sosiologi"
Posting Komentar
Admin akan menghapus link aktif dalam bentuk apaapun