Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif
Minggu, 22 Oktober 2017
Tulis Komentar
Tindakan Penyimpangan Sosial, Ternyata Bukanlah hanya tindakan yang mengarah kepada hal negatif, ternyata, tindakan penyimpangan sosial juga memiliki sisi positifnya, mari kita lihat artikel 'Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif' ini untuk penjelasan lebih lanjut
1. Penyimpangan Sosial Positif
Tindakan penyimpangan sosial merupakan tindakan manusia di luar kelaziman, bahkan mengarah pada nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat. Namun demikian, tidak selamanya penyimpangan sosial bertujuan negatif yang merugikan orang lain. Perilaku di luar kelaziman dapat pula berdampak positif bagi masyarakat seperti yang dilakukan oleh I Wayan Mandra, lelaki kelahiran Bali. Tindakan menyimpang yang dia lakukan didorong keadaan desa kelahirannya mengalami paceklik di mana penduduk mengalami kesulitan air bersih. Hamparan sawah yang sebelumnya subur berubah tandus. Masyarakat terpaksa makan umbi-umbian.
Tidak seperti umumnya
masyarakat desa yang
cenderung pasrah pada nasib, I Wayan Mandra melontarkan ide membangun
tanggul tidak jauh dari desa tempat dia berada. Ia mengajak 150 warga
masyarakat. Namun, tanggul yang baru saja mereka bangun jebol
dan tidak bisa
mengalirkan air. Kegagalan
itu membuat penduduk putus
asa. Tidak demikian
halnya dengan I
Wayan Mandra. Berbekal sepucuk
senapan angin ia mulai merencanakan
membangun terowongan air sejauh 9 kilometer yang dipergunakan untuk
mengairi sawah penduduk.
Penduduk desa mencemooh dan mengatakan
ide I Wayan
Mandra adalah suatu
kegilaan. Akhirnya, air yang diharapkan akan mengubah tatanan kehidupan
masyarakat menjadi lebih sejahtera mulai mengalir. Awalnya air tersebut dipergunakan untuk
kebutuhan minum warga,
karena jumlahnya berlebihan kemudian air tersebut dialirkan ke ladang
dan persawahan.
Penyimpangan sosial bersifat positif pun dapat tampak pada
tindakan-tindakan para seniman
Indonesia. Seperti pada
lirik- lirik lagu ciptaan Harry Roesli (www.republika.co.id).
Keberanian Harry Roesli
dalam menciptakan sebuah lirik
lagu inilah yang merupakan tindakan di luar
kelaziman. Setiap lirik
yang dibuatnya lugas, gamblang, dan
menohok. Kesemua ini
terjadi di era
Orde Baru yang
cenderung represif. Setiap
hasil karyanya mengkritisi
kondisi bangsa. Keadilan, korupsi, kesewenangan penguasa, tradisi suap, perang
saudara, isu separatisme, pertikaian
yang tidak berujung
pangkal, saling tuding, dan saling menjatuhkan seolah- olah menjadi tema
pokok dalam setiap lagunya. Tidak
jarang barisan kata-kata
dalam lirik lagunya
mampu menegur tindakan para penguasa persada. Selain itu,
kepedulian Harry Roesli
terhadap seniman-seniman jalanan
termasuk perilaku penyimpangan sosial bersifat
positif. Rasa peduli ini mendorong beliau membentuk Depot Kreasi
Seni yang sebagian
besar anggotanya adalah pengamen-pengamen jalanan.
Bahkan karena perilaku
di luar kelaziman itu Harry
Roesli mendapat pujian serta kehormatan di kalangan seniman.
Dengan demikian, tidak semua penyimpangan sosial berdampak negatif dan merugikan orang lain. Penyimpangan sosial mampu berdampak positif dan memberikan keuntungan bagi penghidupan masyarakat. Selama penyimpangan itu selaras dengan nilai-nilai sosial yang diidealkan masyarakat, maka hal itu disebut penyimpangan sosial positif.
2. Penyimpangan Sosial Negatif
Berbeda dengan penyimpangan sosial positif, penyimpangan sosial negatif merupakan perilaku menyimpang yang mengarah \pada nilai-nilai yang dipandang rendah. Pendapat ini dikemukakan oleh Hendropuspito dalam buku Sosiologi Sistematik. Orang atau kelompok yang berbuat menyimpang pada umumnya mempunyai kedudukan rendah dalam masyarakat. Mereka tidak mendapat tempat yang terhormat. Mereka dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan. Kejahatan, korupsi, pembunuhan, tawuran, serta hubungan seks bebas merupakan wujud penyimpangan sosial negatif.
Demikianlah Artikel tentang Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif, Semoga membantu sobat dalam membuat artikel dan tugas sekolahnya ya.!!
Tindakan penyimpangan sosial merupakan tindakan manusia di luar kelaziman, bahkan mengarah pada nilai-nilai sosial yang dipandang rendah oleh masyarakat. Namun demikian, tidak selamanya penyimpangan sosial bertujuan negatif yang merugikan orang lain. Perilaku di luar kelaziman dapat pula berdampak positif bagi masyarakat seperti yang dilakukan oleh I Wayan Mandra, lelaki kelahiran Bali. Tindakan menyimpang yang dia lakukan didorong keadaan desa kelahirannya mengalami paceklik di mana penduduk mengalami kesulitan air bersih. Hamparan sawah yang sebelumnya subur berubah tandus. Masyarakat terpaksa makan umbi-umbian.
Seratus pencuri membuat fraksi di tanahku ini
Sepuluh penipu, mereka bersatu di tanahku ini
Dapatkah Anda membayangkan kini?
Si anak desa takut untuk bicara
Rakyat kecil, di zaman itu memang tidak berdaya
Hanya bisa pasrah
dan berdiam diri
Republik ini sedang
mendengkur
Inikah tuan, kau
katakan mengabdikan?
Dengan demikian, tidak semua penyimpangan sosial berdampak negatif dan merugikan orang lain. Penyimpangan sosial mampu berdampak positif dan memberikan keuntungan bagi penghidupan masyarakat. Selama penyimpangan itu selaras dengan nilai-nilai sosial yang diidealkan masyarakat, maka hal itu disebut penyimpangan sosial positif.
2. Penyimpangan Sosial Negatif
Berbeda dengan penyimpangan sosial positif, penyimpangan sosial negatif merupakan perilaku menyimpang yang mengarah \pada nilai-nilai yang dipandang rendah. Pendapat ini dikemukakan oleh Hendropuspito dalam buku Sosiologi Sistematik. Orang atau kelompok yang berbuat menyimpang pada umumnya mempunyai kedudukan rendah dalam masyarakat. Mereka tidak mendapat tempat yang terhormat. Mereka dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan. Kejahatan, korupsi, pembunuhan, tawuran, serta hubungan seks bebas merupakan wujud penyimpangan sosial negatif.
Demikianlah Artikel tentang Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif, Semoga membantu sobat dalam membuat artikel dan tugas sekolahnya ya.!!
Belum ada Komentar untuk "Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif"
Posting Komentar
Admin akan menghapus link aktif dalam bentuk apaapun