Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif

Tindakan Penyimpangan Sosial, Ternyata Bukanlah hanya tindakan yang mengarah kepada hal negatif, ternyata, tindakan penyimpangan sosial juga memiliki sisi positifnya, mari kita lihat artikel 'Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif' ini untuk penjelasan lebih lanjut               
               
1. Penyimpangan Sosial Positif

Tindakan penyimpangan sosial merupakan tindakan manusia di luar kelaziman, bahkan mengarah pada nilai-nilai sosial yang dipandang   rendah   oleh   masyarakat.   Namun   demikian,   tidak selamanya penyimpangan sosial bertujuan negatif yang merugikan orang lain. Perilaku di luar kelaziman dapat pula berdampak positif bagi masyarakat seperti yang dilakukan oleh I Wayan Mandra, lelaki kelahiran Bali. Tindakan menyimpang yang dia lakukan didorong keadaan   desa   kelahirannya   mengalami   paceklik   di   mana penduduk mengalami kesulitan air bersih. Hamparan sawah yang sebelumnya subur berubah tandus. Masyarakat terpaksa makan umbi-umbian.

Tidak   seperti   umumnya   masyarakat   desa   yang   cenderung pasrah pada nasib, I Wayan Mandra melontarkan ide membangun tanggul tidak jauh dari desa tempat dia berada. Ia mengajak 150 warga masyarakat. Namun, tanggul yang baru saja mereka bangun  jebol   dan   tidak   bisa   mengalirkan   air.   Kegagalan   itu   membuat penduduk   putus   asa.   Tidak   demikian   halnya   dengan   I   Wayan  Mandra. Berbekal sepucuk senapan angin ia mulai merencanakan  membangun terowongan air sejauh 9 kilometer yang dipergunakan  untuk   mengairi   sawah   penduduk.   Penduduk   desa   mencemooh dan   mengatakan   ide   I   Wayan   Mandra   adalah   suatu   kegilaan. Akhirnya, air yang diharapkan akan mengubah tatanan kehidupan masyarakat menjadi lebih sejahtera mulai mengalir. Awalnya air tersebut   dipergunakan   untuk   kebutuhan   minum   warga,   karena jumlahnya berlebihan kemudian air tersebut dialirkan ke ladang dan persawahan.
          
Penyimpangan sosial bersifat positif pun dapat tampak pada tindakan-tindakan   para   seniman   Indonesia.   Seperti   pada   lirik- lirik lagu ciptaan Harry Roesli (www.republika.co.id).              

Seratus pencuri membuat fraksi di tanahku ini
Sepuluh penipu, mereka bersatu di tanahku ini
Dapatkah   Anda   membayangkan   kini?
            Si anak desa takut untuk bicara
Rakyat kecil, di zaman itu memang tidak berdaya
Hanya   bisa   pasrah   dan   berdiam   diri
Republik   ini   sedang   mendengkur
Inikah   tuan,   kau   katakan   mengabdikan?


Keberanian   Harry   Roesli   dalam   menciptakan sebuah lirik lagu inilah yang merupakan tindakan di luar   kelaziman.   Setiap   lirik   yang   dibuatnya   lugas, gamblang,   dan   menohok.   Kesemua   ini   terjadi   di   era  Orde   Baru   yang   cenderung   represif.   Setiap   hasil  karyanya mengkritisi kondisi bangsa. Keadilan, korupsi, kesewenangan penguasa, tradisi suap, perang saudara, isu   separatisme,   pertikaian   yang   tidak   berujung  pangkal, saling tuding, dan saling menjatuhkan seolah- olah menjadi tema pokok dalam setiap lagunya. Tidak  jarang   barisan   kata-kata   dalam   lirik   lagunya   mampu menegur tindakan para penguasa persada. Selain itu, kepedulian   Harry   Roesli   terhadap   seniman-seniman jalanan termasuk perilaku penyimpangan sosial bersifat  positif. Rasa peduli ini mendorong beliau membentuk Depot   Kreasi   Seni   yang   sebagian   besar   anggotanya   adalah pengamen-pengamen   jalanan.   Bahkan   karena   perilaku   di   luar kelaziman itu Harry Roesli mendapat pujian serta kehormatan di kalangan seniman.


Dengan   demikian,   tidak   semua   penyimpangan   sosial berdampak   negatif   dan   merugikan   orang   lain.   Penyimpangan sosial   mampu   berdampak   positif   dan   memberikan   keuntungan bagi penghidupan masyarakat. Selama penyimpangan itu selaras dengan nilai-nilai sosial yang diidealkan masyarakat, maka hal itu disebut penyimpangan sosial positif.

2. Penyimpangan Sosial Negatif

Berbeda   dengan   penyimpangan   sosial   positif,   penyimpangan sosial negatif merupakan perilaku menyimpang yang mengarah \pada nilai-nilai yang dipandang rendah. Pendapat ini dikemukakan oleh Hendropuspito dalam buku Sosiologi Sistematik. Orang atau   kelompok   yang   berbuat   menyimpang   pada   umumnya mempunyai kedudukan rendah dalam masyarakat. Mereka tidak mendapat tempat yang terhormat. Mereka dijauhi dan dikucilkan dari pergaulan. Kejahatan, korupsi, pembunuhan, tawuran, serta hubungan   seks bebas merupakan   wujud   penyimpangan   sosial negatif.

Demikianlah Artikel tentang Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif, Semoga membantu sobat dalam membuat artikel dan tugas sekolahnya ya.!!

 

Belum ada Komentar untuk "Penyimpangan Sosial Positif dan Negatif"

Posting Komentar

Komentar Haruslah Sopan dan berhubungan dengan artikel, Seperti seputar pertanyaan dan curahan hati kalian juga boleh.
Admin akan menghapus link aktif dalam bentuk apaapun

Iklan Atas Artikel (Petak)

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2 (NewEceran)

Iklan Bawah Artikel (New Eceran)