Mengapa Jordan Peterson dibenci Feminis ?

Mengapa Jordan Peterson dibenci Feminis

Jordan Peterson adalah seorang profesor psikologi klinis dari Universitas Toronto yang telah menjadi tokoh publik yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu alasan mengapa Jordan Peterson dibenci oleh beberapa feminis adalah pandangannya yang kontroversial tentang beberapa isu sosial, termasuk feminisme.

Salah satu pandangan utama Jordan Peterson adalah bahwa kesetaraan gender telah digunakan sebagai alasan untuk mendorong kebijakan yang merugikan pria. Dia sering menentang gagasan bahwa ada diskriminasi terhadap wanita dalam masyarakat modern dan bahwa kebijakan afirmatif atau quota yang didasarkan pada gender tidak adil. Pandangan-pandangan ini membuat beberapa feminis merasa tidak senang, karena mereka percaya bahwa ada ketidakadilan yang perlu diperbaiki di masyarakat saat ini.

Selain itu, Jordan Peterson telah menentang beberapa isu feminis lainnya, termasuk pandangan mereka tentang gender dan seksualitas. Peterson sering mengkritik ideologi gender, yang menurutnya merusak nilai-nilai tradisional dalam masyarakat dan menghapus perbedaan gender yang penting. Dia juga sering membela hak-hak orang untuk mengekspresikan pendapat mereka yang kontroversial tanpa diserang atau dicabut hak kebebasan berbicara mereka.

Karena pandangannya yang kontroversial ini, Jordan Peterson sering menjadi target kritik dan serangan oleh beberapa feminis. Beberapa di antaranya bahkan memboikot atau menghalangi acara-acara yang diadakan olehnya, sementara yang lain mengkritik pandangannya di media sosial atau dalam debat publik. Namun, Peterson juga memiliki penggemar yang sangat setia, terutama di kalangan pria yang merasa bahwa pandangannya mewakili mereka yang merasa tidak diwakili dalam politik identitas modern.

Dalam kesimpulannya, Jordan Peterson dibenci oleh beberapa feminis karena pandangannya yang kontroversial tentang beberapa isu sosial, termasuk feminisme dan kesetaraan gender. Namun, ada juga yang mendukung pandangannya dan merasa bahwa dia mewakili suara yang tidak diwakili dalam politik identitas modern.

Poin dalam Buku Jordan Peterson yang memicu Kontroversi

Jordan Peterson telah menulis beberapa buku, termasuk "12 Rules for Life: An Antidote to Chaos" dan "Beyond Order: 12 More Rules for Life". Beberapa pernyataan atau kutipan dalam bukunya yang kontroversial dan telah membuat dia dibenci oleh beberapa kelompok, termasuk feminis, antara lain:

Tentang feminisme: "Feminisme modern tidak lagi tentang kesetaraan di depan hukum; itu tentang perjuangan kekuasaan... feminisme modern secara tidak sadar merusak kemungkinan pasangan yang harmonis dan keluarga yang stabil."

Tentang isu gender: "Menjadi seorang pria atau seorang wanita itu penting, dan perbedaan gender adalah kenyataan biologis yang tidak bisa dihapuskan. Mengabaikan perbedaan ini berarti kita mengabaikan kenyataan yang jelas dan merusak kemampuan kita untuk hidup bersama sebagai masyarakat yang seimbang."

Tentang identitas gender: "Ide bahwa identitas gender adalah sesuatu yang ditentukan oleh diri sendiri tanpa mempertimbangkan biologi dan realitas objektif lainnya sangat merusak. Hal ini menciptakan kekacauan dalam pola hubungan dan membuat orang terisolasi."

Tentang hak kebebasan berbicara: "Saat kita mulai membatasi hak kebebasan berbicara, kita menghilangkan kemampuan kita untuk mencapai kebenaran. Bahkan jika pandangan seseorang tidak populer atau kontroversial, mereka harus diperbolehkan untuk mengemukakan pendapat mereka tanpa takut menjadi korban serangan atau dicabut hak kebebasan berbicara mereka."

Beberapa pernyataan ini dapat dianggap kontroversial dan telah memicu debat publik yang sengit tentang isu-isu sosial yang terkait dengan feminisme, gender, dan hak kebebasan berbicara. Meskipun pandangan Peterson tidak selalu disetujui oleh semua orang, dia telah mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia dan menjadi tokoh yang sangat dibicarakan di kalangan konservatif.

Apa tanggapan pribadi saya ? Saya sendiri pendukung jordan peterson, karena hal yang ia katakan logis dan berdasarkan realita.

Bagikan Artikel ini