Peristiwa Alam yang merugikan dan tidak merugikan Manusia

Peristiwa Alam di Indonesia        

Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam. Untuk mengetahui peristiwa alam di Indonesia,simak pembahasan berikut ini.

1.    Pengertian Peristiwa Alam

Sebenarnya apakah yang dimaksud peristiwa alam itu? Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan   tanah   longsor.   Peristiwa   alam   yang   tidak   membahayakan   misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.

2.    Peristiwa Alam yang Tidak Merugikan Manusia 

 Di wilayah Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa alam itu terjadi di lingkungan sekitar kita. Berikut ini beberapa peristiwa alam yang sifatnya tidak membahayakan atau merugikan manusia.

a.   Pergantian Musim 

 Indonesia mengalami dua kali pergantian musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Musim kemarau di Indonesia terjadi akibat bertiupnya angin musim tenggara. Angin ini berasal dari Benua Australia yang kering. Angin yang bertiup dari Benua Australia tidak banyak membawa uap air dari laut yang dilaluinya. Musim kemarau di Indonesia berlangsung pada bulan April–Oktober.
                 
 Musim      hujan   di   Indonesia terjadi ketika bertiup angin musim barat laut. Angin ini banyak membawa uap air dari Samudra Hindia. Musim   hujan   di   Indonesia   pada umumnya         terjadi    pada    bulan Oktober–April. Meskipun demikian, bulan-bulan musim hujan maupun kemarau sering bergeser. Adakalanya musim kemarau lebih panjang dan pada tahun berikutnya musim hujan yang lebih panjang.   Hal   ini disebabkan   perubahan   suhu   permukaan di lautan Pasifik.

Antara musim hujan dan kemarau, biasanya kondisi atmosfer tidak menentu. Kondisi ini disebut musim pancaroba. Pergantian musim terjadi sekitar   bulan   Oktober   dan   April.   Musim   pancaroba   pada   umumnya berlangsung satu hingga dua bulan.
              
Dengan dua musim yang dimiliki Indonesia, kita pantas bersyukur. Tantangan hidup yang kita hadapi jauh lebih ringan dibandingkan negara negara yang mengalami empat musim. Kita tidak perlu menyiapkan pakaian tebal dan perbekalan untuk menghadapi musim dingin. Kita pun tidak perlu risau menghadapi musim panas yang menyengat.
     

b.  Terbentuknya Embun

Terbentuknya embun merupakan   bagian   dari   peristiwa   alam.Embun terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin. Kelebihan uap air berubah   menjadi   embun   di   atas benda-benda di dekat tanah. Embun terbentuk dengan baik pada malam hari   yang   cerah.   Embun   juga terbentuk   dengan   baik   ketika kelembapan tinggi.

c.   Terbentuknya Pelangi

  Fenomena   alam   ini   biasanya muncul setelah terjadi hujan. Bentuk pelangi   sangat   indah   sehingga banyak menjadi inspirasi terciptanya beragam cerita. Apabila dilihat dari segi   ilmu,   pembentukan   pelangi sangat   sederhana.   Pelangi   hanya merupakan   pembiasan   cahaya. Ketika dibiaskan cahaya akan berubah arah. Tetesan air hujan dapat membiaskan   dan   menyebarkan cahaya sehingga terbentuk pelangi.

3.    Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia

Ada beberapa peristiwa alam yang merugikan manusia. Pada umumnya peristiwa-peristiwa   alam   tersebut   berupa   bencana.   Berikut   ini   beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia.

a.   Banjir dan Kekeringan

 Dengan hanya memiliki dua musim, bukan berarti kita terbebas dari bencana alam. Kecerobohan dalam memanfaatkan alam, dapat mendatang- kan bencana. Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau.
Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi   bencana   ini.   Selain   disebabkan   oleh   faktor   alam,   banjir   juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.

b.   Letusan Gunung Berapi

 Jumlah   gunung   berapi   di   Indonesia   sangat   banyak.   Diperkirakan mencapai 130 buah. Mengapa Indonesia memiliki begitu banyak gunung berapi? Hal ini disebabkan wilayah Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi. Pada pertemuan lempeng-lempeng itu terjadi lipatan dan patahan sehingga terbentuk retakan. Pada retakan itu keluarlah magma.
    
Magma adalah zat liat dan sangat panas yang muncul ke permukaan bumi. Beberapa gunung berapi masih aktif karena masih sering meletus. Letusan gunung berapi menyebabkan   terjadinya   banyak   kerusakan lingkungan. Misalnya tumpukan abu vulkanik   dan   pasir,   awan   panas, serta banjir lahar. Pada saat letusan hebat,      gunung       mengeluarkan magma   yang   membara   sehingga kebakaran hutan di sekitar gunung sulit untuk dihindari.
         
Peristiwa letusan gunung yang belum lama terjadi misalnya letusan Gunung Egon. Gunung Egon terletak di Nusa Tenggara Timur. Pada bulan April   2008   gunung   ini   meletus. Akibatnya,   timbul   kepulan   debu setinggi   4.000   meter.   Semburan debu yang muncul membuat warga Sikka di sekitar Gunung Egon panik. 

c.   Gempa Bumi

Apakah kamu pernah merasakan gempa bumi? Bagaimana perasaanmu? Pasti kamu sangat ketakutan, apalagi jika gempa bumi itu sangat kuat. Jika terjadi gempa yang kuat, akan      banyak      kerusakan yang terjadi. Kerusakan rumah, tempat ibadah, jalan, kantor, sekolah, dan lain-lain akan dialami. Gempa juga menyebabkan penduduk luka-luka atau   bahkan   meninggal   dunia. Kejadian gempa bumi sering dirasakan penduduk Indonesia. Gempa bumi merupakan sebuah getaran hebat yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alami. Yang dimaksud dengan peristiwa alami misalnya patahan pada kulit bumi, letusan gunung berapi, dan runtuhan lereng pegunungan. Pada umumnya daerah-daerah yang menjadi jalur gempa bumi terdapat di sepanjang pegunungan berapi. Hal ini disebabkan pada jalur tersebut banyak terjadi patahan, gunung meletus, dan runtuhan.

d.    Tanah Longsor

                 
Jenis tanah di Indonesia banyak yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian   besar   lempung   dengan sedikit   pasir.   Selain   itu,   tanah berasal dari gunung berapi adalah tanah   yang   subur.   Akan   tetapi, tanah   jenis   ini   sangat   berpotensi longsor pada musim hujan. Jika tidak ada   tanaman   keras   yang   berakar kuat,   tanah   ini   berpotensi   mendatangkan bencana alam. Setidaknya   terdapat   918   lokasi   rawan longsor di Indonesia. Lokasi tersebut tersebar   di   Jawa   Tengah,   Jawa Barat,   Sumatra   Barat,   Sumatra Utara, Yogyakarta, dan Kalimantan.

Indonesia   merupakan   daerah   yang   sering   mengalami   bencana   alam.   Di   antara
bencana-bencana alam itu ada yang memang murni disebabkan oleh alam. Akan tetapi,
ada   pula   bencana   yang   terjadi   akibat   ulah   manusia.   Bersama   dengan   empat   orang
temanmu, analisislah peranan manusia dalam terjadinya bencana alam di Indonesia.
Bacakan hasilnya di depan kelas. Beri kesempatan kepada kelompok yang lain untuk
menanggapi   hasil   analisis   kelompokmu.

Belum ada Komentar untuk "Peristiwa Alam yang merugikan dan tidak merugikan Manusia"

Posting Komentar

Komentar Haruslah Sopan dan berhubungan dengan artikel, Seperti seputar pertanyaan dan curahan hati kalian juga boleh.
Admin akan menghapus link aktif dalam bentuk apaapun

Iklan Atas Artikel (Petak)

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2 (NewEceran)

Iklan Bawah Artikel (New Eceran)