Penjelasan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka

Artikel Penjelasan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka ini Menerangkan tentang Pengertian ideologi terbuka, Ciri Khas Ideologi terbuka, Dimensi Yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi terbuka, Nilai Nilai, Perbedaan Pancasila sebagai Ideologi terbuka dan tertutup, serta Kesimpulan Pancasila sebagai Ideologi terbuka

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Diterimanya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan kata lain, nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Nilai-nilai dasar Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, nilai-nilai tersebut tetap dapat diterapkan dalam berbagai kehidupan bangsa dari masa ke masa. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka. Tahukah kalian apa itu ideologi terbuka? Bagaimana keterbukaan nilai-nilai Pancasila? Dimensi apa yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi terbuka? Nah, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kalian ketahui jawabannya setelah kalian membaca artikel pancasila sebagai Ideologi terbuka berikut ini.

Pengertian Ideologi

Istilah ideologi dibangun dari dua kata, yaitu idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita, serta kata logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari kosakata bahasa Yunani yaitu eidos, yang berarti bentuk. Di samping itu ada pula kata idein, yang artinya melihat. Dengan demikian secara harfiah, ideologi berartiilmu tentang pengertian-pengertian dasar.

Hakikat Ideologi Terbuka

Sebagai suatu sistem pemikiran, ideologi sangatlah wajar jika mengambil sumber atau berpandangan dari pandangan dan falsafah hidup bangsa. Hal tersebut akan membuat ideologi tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Artinya, ideologi tersebut bersifat terbuka dengan senantiasa mendorong terjadinyaperkembangan-perkembangan pemikiran baru tentang ideologi tersebut, tanpa harus kehilangan jatidirinya. Kondisi ini akan
berbeda sama sekali, jika ideologi tersebut berakar pada nilai-nilai yang berasal dari luar bangsanya atau pemikiran perseorangan. Ideologi yang seperti itu akan kaku dan cenderung bersifat dogmatis sempit. Dengan kata lain ideologi tersebut bersifat tertutup.

Ciri Khas Ideologi terbuka

Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan dalam masyarakat sendiri. Oleh sebab itu, ideologi terbuka adalah milik dari semua rakyat, masyarakat dapat
menemukan dirinya di dalamnya. Ideologi terbuka mempunyai banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan ideologi tertutup. Keunggulan tersebut dapat kita temukan dengan cara
membandingkan karakteristik kedua ideologi tersebut.

Perbandingan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Pancasila Sebagai Ideologi tertutup


NO
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup
1
Sistem pemikiran yang terbuka

Sistem pemikiran yang tertutup
2
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri

Cenderung untuk memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang
tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya
3
Dasar pembentukan ideologibukan keyakinan ideologissekelompok orang, melainkanhasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri

Dasar pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perseorangan atau satu kelompok
orang
4
Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut
adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat
Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat
5
Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat
Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melangengkan
kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja

6
Isinya tidak bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundang-undangan lainnya

Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutankonkret dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat
7
Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusian

Tertutup terhadap pemikiran- pemikiran baru yang berkembang di masyarakatnya.

Ideologi terbuka memang lebih unggul dibandingkan dengan ideologi tertutup. Hal tersebut membuat ideologi terbuka tidak hanya sekedar dibenarkan,melainkan dibutuhkan oleh berbagai negara. Hampir
dapat dipastikan, negara yang menganut sistem ideologi tertutup seperti negara komunis, mengalami kehancuran secara ideologis. Dalam arti, negara tersebut tidak mampu membendung desakan-desakan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar negaranya, yang pada akhirnya membuat ideologi negara tersebut ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri.

 Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi prasyarat menjadi ideologi yang terbuka. Sekalipun Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sebegitu rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan jati diri Pancasila sendiri. Keterbukaan Pancasila mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah,namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu. Hal ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Nilai Nilai yang terkandung dalam Ideologi terbuka pancasila

1. Nilai Dasar 

Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan,Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di dalamnya terkandung cita-cita,
tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar tersebut selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Nilai instrumental 

Nilai Instrumental yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya program-program pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasi
masyarakat, undang-undang, dan departemen-departemen sebagai lembaga pelaksana juga dapat berkembang. Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan.

3. Nilai praksis

Nilai Praksis yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam realisasi praksis
inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Inilah sebabnya bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.
Suatu ideologi selain memiliki aspek-aspek yang bersifat ideal yang berupa cita-cita, pemikiran-pemikiran serta nilai-nilai yang dianggap baik, juga harus memiliki norma yang jelas. Hal ini dikarenakan suatu ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan nyata. Oleh karena
itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimensi, yaitu:

3 Dimensi  yang dimiliki Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

1. Dimensi Idealisme

Dimensi ini menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber pada filsafat pancasila, karena setiap ideologi bersumber pada suatu nilai nilai filosofis atau sistem filsafat. Dimensi idealisme yang terkandung dalam Pancasila mampu memberikan harapan, optimisme serta mampu mendorong motivasi pendukungnya untuk berupaya mewujudkan cita-citanya.

2. Dimensi normatif

Dimensi ini mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma keagamaan. Dalam pengertian ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan tertib hukum tertinggi dalam negara Republik Indonesia serta merupakan staatsfundamentalnorm (pokok kaidah negara yang fundamental). Dengan kata lain, Pancasila agar mampu dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang bersifat operasional,
perlu memiliki norma atau aturan hukum yang jelas.

3. Dimensi Realitas

Dimensi ini mengandung makna bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam masyarakat. Dengan kata lain, Pancasila memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakatnya secara nyata baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan negara (Alfian.1992:195)

Kesimpulan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh Pancasila sebagai ideologierbuka, maka ideologi Pancasila:

1. Tidak bersifat utopis, yaitu hanya merupakan sistem ide-ide belakayang jauh dari kehidupan sehari-hari secara nyata

2. Bukan merupakan suatu doktrin belaka yang bersifat tertutup, melainkan suatu norma yang bersifat idealis, nyata dan reformatif yang mamapu melakukan perubahan.

3. Bukan merupakan suatu ideologi yang pragmatis, yang hanya menekankan pada segi praktis-praktis belaka tanpa adanya aspek idealisme.

Pancasila dapat dipastikan bukan merupakan ideologi tertutup, tetapi ideologi terbuka. Akan tetapi, meskipun demikian keterbukaan Pancasilabukan berarti tanpa batas.
Keterbukaan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan:
a. Stabilitas nasional yang dinamis
b. Larangan untuk memasukan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai-nilai ideologi marxisme, leninisme dan komunisme
c. Mencegah berkembanganya paham liberal
d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat
e. Penciptaan norma yang barus harus melalui konsensus


Demikian Artikel Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, Semoga membantu.


Kata Kunci Artikel :
Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
Ideologi terbuka Pancasila
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Perbedaan Ideologi terbuka pancasila dengan Ideologi tertutup Pancasila
Penjelasan Nilai Praksis Pancasila
Dimensi Idealisme Pancasila sebagai Ideologi terbuka , Dimensi Normatif Pancasila sebagai Ideologi terbuka, Dimensi Realitas Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
Kesimpulan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

6 Komentar untuk "Penjelasan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka"

  1. Terima kasih artikelnya, tapi saya mau tanya, Apakah Ruh pancasila itu, dan apa hubungannya dengan pancasila sebagai ideologi terbuka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pujiannya,
      Singkatnya, Ruh pancasila itu adalah Bagaimana kita menghayati dan mengamalkan nilai nilai kebaikan yang tertanam dalam butir butir pancasila. kalau kita mengetahui apa itu ruh pancasila sperti penjelasan singkat saya ini, kita akan mengerti bahwa Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka, memiliki hubungan kuat dengan nilai nilai yang terkandung dalam Ruh pancasila itu sendiri

      Hapus
    2. Terimakasih mas, atas jawabannya yang lumayan cepat.
      tapi maaf nih, saya mau nanya lagi, hehehe.
      nilai yang memiliki hubungan kuat seperti nilai praksis ya mas? atau gimana?

      Hapus
    3. ngga apa apa mas, malah saya senang kalau ada yang bertanya.

      coba 'bang iwan' lihat di kesimpulan artikel saya ini, itu adalah 'bagian' dari pengamalan ruh pancasila dan nilai praksis yang 'bang iwan' sebutkan, juga merupakan salah 1 dari 3 nilai, yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari hari, maka dari itu, Ruh pancasila juga memiliki hubungan erat dengan pancasila sebagai ideologi terbuka

      Hapus
    4. oh ia mas, baru ngeh akunya, makasih banget buat pnjelasannya mas,sehat selalu. :D

      Hapus
  2. sebagai anak bangsa, seharusnya kita mengerti tentang ideologi pancasila, terutama ideologi terbuka,

    BalasHapus
Komentar Haruslah Sopan dan berhubungan dengan artikel, Seperti seputar pertanyaan dan curahan hati kalian juga boleh.
Admin akan menghapus link aktif dalam bentuk apaapun

Iklan Atas Artikel (Petak)

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2 (NewEceran)

Iklan Bawah Artikel (New Eceran)